Sabtu, 30 April 2011

KUMPULAN JUDUL SKRIPSI SEJARAH

KUMPULAN JUDUL SKRIPSI SEJARAH

BAGI YANG BELUM MEMPUNYAI JUDUL SKRIPSI SEJARAH SILAHKAN AMBIL DI SINI SOMOGA BERMAMFAAT BAGI KAWAN-KAWAN


1. PERANAN INTERNASIONAL MENETARY DALAM REFORMASI EKONOMI POLITIK INDONESIA PERIODE JULI 1997- JULI 2001 (2002)
2. KOMPETISI ETNIK DAN PEMBERSIHAN ETNIK STUDI KASUS : KONFLIK ANTAR ETNIK DI NEGARA BEKAS FEDERASI YUGOSLAVIA (1999)
3. PERAN ASEAN REGIONAL FORUM DALAM PENYELESAIAN MASALAH LAUT CINA SELATAN (2001)
4. PERAN ELIT BISNIS DALAM DEMOKRATISASI DI THAILAND (2001)
5. DUKUNGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP APEC – ERA CLINTON (1997)
6. EKSISTENSI ISRAEL DI LEBARAN SELATAN (THE ISRAEL EXISTENCCBM SOUTH LEBANON) (2000)
7. POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DALAM MEMPEROLEH HUTAN LUAR NEGERI MASA ORDE BARU (1997)
8. PENYESUAIAN TERHADAP HEGEMONI : INDONESIA DALAM SISTEM KAPITALIS DUNIA ERA 1990-AN
9. KONFLIK HUBUNGAN PEMERINTAH INDONESIA DAN IMF PADA MASA PEMERINTAHAN ABDURAHMAN WAHIR (2002)
10. DINAMIKA KEPEMIMPINAN MILITER DI ARGENTINA (1980-1983) (1998)
11. KEBIJAKAN PEMERINTAH GUSDUR TERHADAP KONFLIK ARAB ISRAEL (GUSDUR POLICY TO KIORG ARAB ISRAEL CONFLICT) (2002)
12. PERANAN UNITED NATIONS ASSINTANCE MISSION IN TIMOR (UNAMET) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK D TIMOR-TIMOR (2000)
13. POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DAN KEBIJAKSANAAN DI BIDANG …
14. POST PROGRAM MONITORING (PPM) SEBAGAI OPSI TERBAIK BAGI INDONESIA (EXIT STRATEGI IMF) (2005)
15. THE INLUENCE OF ISLAMIC REVOLUTION OF IRAK TO INDONESIA – IRAN RELATION (1999)
16. DAMPAK EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI ANTARTIKA TERHADAP HUBUNGAN INTERNASIONAL (1991)
17. BANK DUNIA, IMF DAN EKONOMI INDONESIA (1967 – 1990) (1997)
18. POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP TIMUR TENGAH PASKA BOOMING MINYAK DEKADE 70 AN (1999)
19. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN INDONESIA KELUAR DARI PBB DI TAHUN 1965 (1988)
20. STATEGI AKOMODASIONIS MENERA DALAM PELAKSANAAN PEMILITERISASI STUDI KASUS ARGENTINA 1983-1993
21. KEBIJAKAN LUAR NEGERI PAKISTAN ATAS INFASI AMERIKA KE AFGANISTAN PASKA TRAGEDI WTC II SEPTEMBER 2001 (2003)
22. KAMPANYE PEMBERHENTIAN SEMENTARA PENGIRIMAN TKW KE ARAB SAUDI (STUDI KASUS YAYASAN TJOET NYAK DIEN) (2001)
23. HUB. AS-RI MASA PRESIDEN GEORGE BUSH TAHUN 2001-2005 (2005)
24. KERJASAMA MILITER ANTARA PEMERINTAH FEDERASI RUSIA TAHUN 1996-2003 (2005)
25. KONSOLIDASI DEMOKRASI ARGENTIAN DI BAWAH PEMERINTAHAN CARLOS SAUL MENEM (2005)
26. POLITIK PUAK MELAYU MAHATHIN MOHAMMED (2005)
27. KONFLIK ANTARA KELOMPOK MUSLIM DAN KELOMPOK PRO RUSIA PASCA KEMERDEKAAN TAJIKISTAN (2005)
28. DESTABILITAS IRAK PASCA INVASI AS (2005)
29. KEBIJAKAN LUAR NEGERI AS TERHADAP IRAQ PASCA TUMBANGNYA REZIM SADDAM HUSSEIN (2005)
30. PENGGUNAAN TEKNOLOGI E VOTING DALAM PEMILU PARLEMAN ACI (AUSTRALIAN CAPITAL TERITORY, TAHUN 2001 – TAHUN 2004) (2006)
31. KEBIJAKAN SINGAPURA MENGGAGAS ASEAN ECONOMIC COMMUNITY [AEC] SEBAGAI CERMINAN PENTINGNYA NEGARA-NEGARA TETANGGA BAGI SINGAPURA (2000)
32. HUB. KERJASAMA EKONOMI INDONESIA-SINGAPURA (STUDI KASUS PENERAPAN KONSEP FREE ZONE DI PULAU BATAM TH. 2005 (2006)
33. DAMPAK GERAKAN PEOPLE POWER DI BOLIVIA (2006)
34. UPAYA-UPAYA RAKYAT KANAK DALAM MEMPERJUANGKAN KEMERDEKAAN BAGI KALEDONIA BARU (2005)
35. KEBIJAKAN PEMERINTAH AUSTRALIA MENARIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG IMIGRASI (POLICY OF AUSTRALIA GOVERMENT TO WITH DRAWING MIGRATION AMENTMENT BILL) (2007)
36. PERAN SAMURAI DALAM PEMERINTAHAN MEIJI 1986-1912 (2007)
37. KONFLIK ETNIS DI BOSNIA HERZEGOVINA (1999)
38. STRATEGI PEMDA KAB. LOMBOK TENGAH DALAM MENJADIKAN PANTAI KUTA SEBAGAI SALAH SATU DAERAH TUJUAN WISATA INTERNASIONAL (2007)
39. DAMPAK PROGRAM PENGEMBANGAN NUKLIR IRAN TERHADAP HUBUNGAN BILATERAL DENGAN AMERIKA SERIKAT (2007)
40. KAJIAN UALANG PERAN DAN SIGNIFIKANSI OPEC BAGI EKONOMI DAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA – 07
41. PENGARUH PENOLAKAN RATIFIKASI PROTOLOL KYOTO 1997 OLEH AMERIKA SERIKAT TERHADAP HAM LINGKUNGAN HIDUP MENURUT PERSPEKTIF UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS 1984 DAN STOCKHOLM DECLARATION 1972 (2006)
42. ISU TRANSPARASI DAN PARTISIPASI PUBLIK DALAM KEBIJAKAN ODA JEPANG (STUDI KASUS PROYEK PLTA KOTO PANJANG RIAU, INDONESIA) 2005
43. EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL DAN RELEVANSI INTERNAL SECURITY ACT PADA MEDIA MASSA TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN SINGAPURA (2007)
44. POLITIK LUAR NEGERI GUSDUR DALAM UPAYA MENYELESAIKAN KASUS GERAKAN ACEH MERDEKA (2005)
45. EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PARTAI KADIMA DALAM PENGGUNAAN KEKUATAN MILITER TERHADAP PALESTINA (2007)
46. PENGARUH GREEN PEACE SEBAGAI TRANSNATIONAL ENVIROMENTAL ACTIVIST GROVES (TEAGS) TERHADAP PEMBENTUKAN KEBIJAKAN LINGKUNGAN DI AS (2007)
47. KEBIJAKAN PEMERINTAH VIETNAM TTG INVESTASI ASING SEJAK DIBERLAKUKANNYA LFDI 1987
48. PERAN ASEAN DLM PENYELESAIAN KONFLIK DALAM NEGERI KAMBOJA (TAHAP PRA NEGOSIASI)
49. NIKARAGUA DLM PROSES TRANSISI MENUJU DEMOKRASI
50. IMPLEMENTASI PROGRAM NUKLIR INDIA-PAKISTAN DLM PERSPEKTIF RIVALITAS KEDUA NEGARA DI ASIA SELATAN
51. UPAYA PRESIDEN GEORGE W. BUSH DLM MENGGULINGKAN PEMERINTAHAN SADDAM HUSSEIN PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001
52. PERBANDINGAN SISTEM POLITIK DI BELANDA DAN AUSTRALIA (STUDI KASUS : PENGESAHAN UNDANG-UNDANG EUTHANASIA)
53. INDONESIA DI DLM GERAKAN NON BLOK DI BAWAH ORDE LAMA DAN ORDE BARU
54. PEMBERLAKUAN SANKSI EKONOMI OLEH AMERIKA SERIKAT THD MYANMAR 1997
55. KETERLIBATAN AMERIKA SERIKAT DLM PERANG VIETNAM 1961-1968
56. POLITIK LUAR NEGERI SOVIET RUSIA PADA MASA KEKUASAAN STALIN
57. ISLAM HAK-HAK AZASI MANUSIA : PERBEDAAN VISI DAN TRADISI STUDI KASUS (IRAN MASA KEPEMIMPINAN AYATULLAH RUHULLAH KHOMEINI)
58. KEMENANGAN KEMBALI ROBBERT MUGABE PADA PEMILU 2002 DI ZIMBABWE
59. PERANAN UNMIK DLM MEMULIHKAN KEADAAN DI KOSOVO PACA KONFLIK
60. UPAYA REUNIFIKASI KOREA STUDI KASUS POLITIK LUAR NEGERI KOREA SELATAN ERA PRESIDEN KIM DAE JUNG
61. PROSPEK E-COMMERCE DLM POLITIK PERDAGANGAN INTERNASIONAL USAHA KECIL MENENGAH DI INDONESIA
62. GLOBALISASI DLM PERSPEKTIF ISLAM (STUDI KOMPARATIF ANTARA BARAT DAN ISLAM
63. LATAR BELAKANG KEMENANGAN GLORIA MACAPAGAL ARROYO DLM PEMILU TH 2004 DI FILIPINA
64. UPAYA REUNIFIKASI KOREA : STUDI KASUS POLITIK LUAR NEGERI KOREA SELATAN ERA PRESIDEN KIM DAE JUNG
65. KEPENTINGAN NEGARA-NEGARA GREAT POWERS DLM PEMBENTUKAN REZIM WEAPONS OF MASS DESTRUCTION (WMD)
66. PANDANGAN OSAMA BIN LADEN TTG POLITIK DUNIA (OSAMA BIN LADENS VIEWS ON WORLD POLITIC)
67. DOMINASI THE UNITED MALAYS NATIONAL ORGANIZATION (UMNO) DLMN PERPOLITIKAN MALAYSIA
68. REAKSI GERAKAN IKHWANUL MUSLIMIN THD KEBIJAKAN PEMERINTAH MESIR (1978-1995)
69. KERJASAMA MILITER ANTARA PEMERINTAH RI DG PEMERINTAH FEDERASI RUSIA TH 1996-2003
70. HAMBATAN INTEGRASI SOSIAL GENERASI KEDUA IMIGRAN TURKI DI JERMAN
71. KERJASAMA PARIWISATA INTERNASIONAL : STUDI KASUS STRATEGI KAMPANYE NO CHILD SEX TOORISM
72. FAKTOR-FAKTOR YG MELATAR BELAKANGI PALESTINA (PLO0 MENERIMA UPAYA DAMAI MELALUI KONSEP PETA JALAN PERDAMAIAN (ROADMAP) ISRAEL-PALESTINA KETERLIBATAN AMERIKA SERIKAT DLM KONFLIK DI PAPUA BARAT
73. RUTE PEREMPUAN MASUK DUNIA KEPEMIMPINAN POLITIK : STUDI KOMPARASI ANTARA CORAZON COJUANGGO AQUINO DAN MARGARET ROBERTS THATCER
74. FAKTOR INTERNASIONAL DAN KEBIJAKAN INDONESIA MENGENAI PENANGANAN PELANGGARAN HAM PADA MASA PEMERINTAHAN SUHARTO
75. KEBIJAKAN NEGERI AMERIKA SERIKAT DI ASIA PASIFIK ERA PRESIDEN BILL CLINTON
76. HUBUNGAN RUSIA DG NEGARA-NEGARA BALTIK PASCA BERGABUNGNYA NEGARA-NEGARA BALTIK KE DLM NATO
77. PROSPEK INVESTASI ASING DI KAB. BANGKA BARAT DLM ERA OTONOMI DAERAH
78. POTENSI DOMINASI JERMAN PADA BIDANG POLITIK DI UNI EROPA SETELAH REUNIFIKASI
79. FAKTOR-FAKTOR KEMENANGAN JOHN HOWARD PADA PEMILU AUSTRALIA OKTOBER 2004
80. PENGARUH DEMOKRASI TERHADAP FENOMENA KEKERASAN POLITIK DI INDIA
81. POLITIK LUAR NEGERI RUSIA TERHADAP GEORGE PADA MASA PEMERINTAHAN SAAKASHVILLI
82. PERAN PEMERINTAH DLM MENGHADAPI PENANAMAN MODAL ASING DAN KEMANDIRIAN BANGSA (STUDI KASUS PT FREEPORT INDONESIA DI MIMIKA PAPUA)
83. KEBIJAKAN ALTERNATIF PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN INDONESIA PASCA KERJASAMA DG CGI
84. LATAR BELAKANG CINA MEMBERLAKUKAN UNDANG-UNDANG ANTI PEMISAHAN THD TAIWAN
85. PERSPEKTIF ISLAM THD GERAKAN FEMINISME YG MENUNTUT KESETARAAN GENDER (STUDI KASUS : PERSPEKTIF HIZBUT TARIR THD FEMINISME)
86. DAMPAK KEBERADAAN LEMBAGA AUSTRALIA QUARANTINE AND INSPECTOR SERVICE (AQIS) PASCA TRAGEDI WTC 11 SEPTEMBER 2001 THD EKSPOR INDONESIA KE AUSTRALIA
87. KEMENANGAN PARTAI KOALISI LIBERAL –NASIONAL DLM PEMILU 2004 DI AUSTRALIA
88. KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DLM ASEAN REGIONAL FORUM
89. DOMINASI THE UNITED MALAYS NATIONAL ORGANIZATION (UMNO) DLM PERPOLITIKAN MALAYSIA
90. PENOLAKAN AUSTRALIA DLM PERUNDINGAN PENENTUAN BATAS LAUT DI CELAH TIMOR
91. KEBIJAKAN PEMERINTAH RI DLM MENGATASI PERMASALAHAN DI KAWASAN PERBATASAN DI KAWASAN PERBATASAN INDONESIA TIMOR LESTE
92. STRATEGI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DLM MEMBANGUN KEKUATAN DUKUNGAN DI LUAR NEGERI
93. UPAYA PBB MENANGANI KONFLIK ETNIS DI REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO
94. STATE SPONSORED TERRORISM DLM POLITIK LUAR NEGERI DI UNI SOVIET PADA ERA BREZHNOV : EVALUASI MENGENAI KETERLIBATAN UNI SOVIET DLM AKTIVITAS TETRORISME DI EROPA BARAT
95. PENOLAKAN AS TERHADAP PEMBENTUKAN DEWAN HAM PBB
96. PENETRASI JEPANG DAN OTOSENTRISMA PEMBANGUNAN DI KOREA SELATAN
97. HUBUNGAN KERJASAMA RUSIA-INDONESIA DI BAWAH PEMERINTAHAN VLADIMIR PUTIN
98. PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA SIMBOL KADAULATAN YG MULAI MEMUDAR (PERSPEKTIF HUBUNGAN PERBATASAN INDONESIA MALAYSIA DI KALIMANTAN TIMUR)
99. KURDISTAN UNTUK KURDI (STUDI KASUS : GERAKAN KEKERASAN PARTIYA KAR KEREN KURDISTAN ATAU PKK DI TURKI)
100. UPAYA TURKI DLM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS KURDI KURUN WAKTU 1984-2008
101. PELANGGARAN HUKUM HUMANITER PADA SERANGAN ISRAEL KE LEBANON TH 2006
102. LATAR BELAKANG KEBERHASILAN PARTAI BURUH DALAM MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN DI PARLEMEN AUSTRALIA PADA PEMILU FEDERAL TH 2007
103. MUNDURNYA PERVES MUSHARRAF SBG PRESIDEN PAKISTAN PD TGL 18-8-08
104. UPAYA TURKI DLM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS KURDI KURUN WAKTU 1984-2008
105. KONFLIK PEMANFAATAN PULAU PASIR ANTARA INDONESIA DAN AUSTRALIA
106. KERJASAMA PELAKU BISNIS WISATA BALI DAN YK MENINGKATKAN FREKUENSI KUNJUNGAN WISATA ASING
107. LATAR BELAKANG PENGUNDURAN DIRI PERDANA MENTERI JEPANG SHINZO ABE
108. PENGARUH ASEAN TOURISM FORUM (ATF) 2002 THD TINGKAT KUNJUNGAN WISATAWAN MANCA NEGARA KE INDONESIA
109. LATAR BELAKANG PENGUNDURAN DIRI PERDANA MENTERI JEPANG SHINZO ABE
110. KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA DLM LIBERALISASI SEKTOR MIGAS (STUDI KASUS : PROSES TERBENTUKNYA UU MIGAS NO 22 TH 2001)
111. PENGARUH FRETELIN SBG PARTAI OPOSISI THD LEGITIMASI RAKYAT TIMOR LESTE KPD PEMERINTAHAN PM XANANA GUSMAO
112. STRATEGI CINA MEMPERTAHAN TAIWAN
113. KEBIJAKAN PEMERINTAH CINA DLM MEMBERLAKUKAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI PROP LINXIA
114. PERAN WETLANDS INTERNASIONAL DLM UPAYA MELESTARIKAN HUTAN GAMBUT DO INDONESIA
115. LATAR BELAKANG KERUSUHAN DI PANTAI CRONULTA –AUSTRALIA TH 2005
116. PERAN PBB DLM PROSES PEMBENTUKAN INSTITUSI KEAMANAN DI TIMOR LESTE
117. REALISASI KONVENSI INTERNASIONAL MENGENAI PENANGANAN NARAPIDANA DI INDONESIA
118. DUKUNGAN AS DAN UNI EROPA TERHADAP PROSES KEMERDEKAAN KOSOVO DARI SERBIA
119. DISKRIMINASI WARGA MUSLIM BELANDA PASCA KEBIJAKAN INTEGRASI NASIONAL TH 1983
120. LATAR BELAKANG KEKALAHAN MANMOON ABDUL GAYOON PADA PEMILU PRESIDEN DI MALADEWA
121. LATAR BELAKANG UPAYA KUDETA DI TIMOR LESTE
122. UPAYA PEMERINTAH DATI II KAB. MIMIKA MENGUNDANG INVESTOR ASING DI ERA OTONOMI DAERAH
123. KERJASAMA UNI EROPA DAN INDONESIA DLM MENGATASI ILLEGAL LOGGING

SKRIPSI SEJARAH

DOWUNLOAD GRATIS SKRIPSI SEJARAH

skripsi ini sebagai bahan pedoman buat anda untuk pembuatan skripsi, apabila anda tidak mepunyai sumber segera hubungi lewat kometar.

bagi yang ingin mendowunload skripsi sejarah tekan situs di bawah ini
http://www.uin-suka.info/joomlakusuka/adab/panduan/panduan_ski.pdf
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH8113.dir/doc.pdf
ttp://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH2e82.dir/doc.pdf
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH2e82.dir/doc.pdf

Jurusan Sejarah Dan Kebudayaan Islam

jurusan sejarah dan kebudayaan islam bab i ketentuan umum a. pengertian, kedudukan, dan fungsi skripsi skripsi adalah sebuah naskah karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian oleh mahasiswa yang

Peningkatan Prestasi Belajar Ips Sejarah Melalui Model

peningkatan prestasi belajar ips sejarah melalui model peningkatan prestasi belajar ips sejarah melalui model pembelajaran berbasis portofolio pada siswa kelas viii smp negeri i doro kabupaten pekalongan tahun pelajaran

Efektivitas Model Pembelajaran Think-pair-share Dalam Mata

efektivitas model pembelajaran think-pair-share dalam mata efektivitas model pembelajaran think- pair-share dalam mata pelajaran sejarah pada siswa kelas x sma negeri 3 semarang efektivitas model pembelajaran think-pair-share
2. BAB I PENDAHULUAN pdf
description: B. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan skripsi dengan ... Pada zaman rezim Saddam Husein, Irak melanggar perjanjian ... Pasca Irak diinvasi oleh Amerika Serikat dan Sekutunya ......
tag : BAB I PENDAHULUAN
[View] server source : publikasi.umy.ac.id

persepsi masyarakat indonesia terhadap barak obama
description: 4.3.4 Irak Perang Irak juga merupakan konflik berkepanjangan yang menimbulkan emosi masyarakat Indonesia. Dari banyak informan, ada sentimen kuat bahwa perang......
tag : Wawancara-wawancara
[View] server source : www.acicis.murdoch.edu.au

Jumat, 29 April 2011

BANDA ACEH DALAM SEJARAH...


Teman2....!!!!!
Kali ini, fina mw kasih liat xan, gimana sih gambaran banda aceh tempoe doeloe??? Biar jaman, tapi nilai historisnya kuat dan kental banget lho!!! Nah, Penasaran kan???? Yuk, mari kita lihat sama-sama.....

1. Nah, gambar pertama ini adalah gambar SMA 1 (hehehe, sekolah fina doeloe!!!). Dulu, pada awal bangunan ini dibangun, bukan dimaksudkan untuk dijadikan bangunan sekolah, tapi seiring berkembangnya jaman, jadi deh ntu bangunan untuk mengembangkan pendidikan. Dan melalui sekolah itu, telah tercipta kader2 terpelajar yang luar biasa, yang bisa membangun bangsa dan negara ini jauh lebih baik, dan dikenal di kancah internasional, hehehe :D. Cayoo00ooo SMA 1 BNA \(>_<)/...........



2. Ini, gambar masjid raya tahun 1840, Wuih, jaman ya?? Tapi, kayaknya suasananya nyaman dan asri. Waktu jaman itu, kubah masjid raya masih 1, terus dengan semakin bekembangnya jaman kubahnya pun bertambah jadi 3 hingga kemudian menjadi 5 seperti sekarang ini.

3. Nah, ini di masjid raya, kayaknya waktu itu lagi hari raya idul adha lho!!! N itu kerbaunya lagi mau disembelih gitu, jadi hewan qurban!!! (Moooo, aku mau disembelih!!! *suara hati kerbau), Tapi, kerbaunya gedek2 banget ya, Wuihh... Mantrap....!!! :D


4. Ini, Taman Sari tahun 1905, indahnya..... ^^. Tapi kok?? Ntu tangga sekarang gak ada lagi di taman sari ya??? Udah dihancurin ya????. Tapi, taman sari ntu, emang tempat rekreasi yang indah dari jaman dulu sampe jaman sekarang, dan telah menciptakan banyak tawa dan senyuman bagi orang yang berkunjung ditaman itu.. :)




5. Gambar dibawah ini, Gunongan, Dibuat waktu jaman iskandar muda untuk mengobati kerinduan putro phang yang rindu akan kampung halamannya. Gunongan ini, merupakan bangunan yang menyerupai pegunungan. Waktu jaman itu, gunongan bukan dibangun pakek semen lh0??? Tapi pake telur, tepung, dll. (ciyee, mw bikin kue??? Tapi mantrap ya...!!!!)^^.

6. Ini, gambar Hospial Kesdam tempoe doeloe!!!!
7. Dua gambar dibawah ini, adalah gambar pelabuhan sabang dan Ulhe-lheu, Jaman dulu Aceh sangat berjaya, terutama dalam perdagangan dan penyebaran agama islam. oleh karena itu, pelabuhan amat penting peranannya!!!



8. Jaman doeloe, Di Aceh ada kereta api beserta relnya lho, yang diguakan sebagai sarana transportasi.

9. Ini, mata ie jaman dulu, sayangnya gambarnya tidak berwarna ya...!!
10. Ini, gambar pejuang Ace yang gagah berani!!!
 

http://ayofina.blogspot.com/2010/08/banda-aceh-tempoe-doeloe.html

SITUS HARTA KARUN DI ACEH

 SITUS HARTA KARUN DI ACEH
Saya harapkan kerja sama dalam mencari harta karun di aceh. disini ada beberapa situs Harta karun di daerah tempat bersejarah yang saya prediksikan.

1.Pendopo kantor Gubenur. 
 pendopo kantor Gubenur adalah wilayah Istana kerajaan Aceh Darussalam yang luas istana lebih kurang 2 km persegi.
Makam Sultan Iskandar Muda
Makam Sultan Iskandar Muda


2. kerajaan samudra pasai
kerajaan samudra pasai terletak di daerah lhok semawe merupakan kerajaan islam tertua menurut arkiologi di indonesia pada abad ke 13 M
  • Makam Sultan Malikussaleh (Pusat Kerajaan Samudra Pasai)



3. pelabuhan malahayati
pelabuhan malahati adalah salah satu tempat singgahan kapal - kapal yang datang ke aceh. pelabuhan ini sangat banyak kapal belanda yang di tenggelamkan oleh rakya aceh
FOTO NEWS


4. benteng inong bale
Secara administratif berada di Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Benteng ini disebut Benteng Inong Balee yang pebangunannya dipimpin Laksamana Malahayati, pada masa Sultan Alaiddin Ali Riayat Syah IV Saidil Mukammil. Pencapaian menuju Benteng Inong Balee melalui jalan raya beraspal arah Banda Aceh – Mesjid Raya berbelok ke arah kiri berlanjut melalui jalan tanah. Kemudian sekitar 1 km melintasi jalan tanah tersebut maka akan dijumpai benteng yang berada di tepi jurang, dan dibawahnya pantai dengan batuan karang.

/Lam Kuta Krueng Raya.
















5. Idra patra
adalah suatu benteng peninggalan kerajaan lamuri sebelum kedatangan agama agama islam di aceh



6. sungai aceh (krueng aceh)
sungai penayong yang menurut sejarah sungai tersebut mengalir kedalam kerajaan aceh Darussalam.
BANDA ACEH, 2 AGUSTUS 2008
Kegiatan Launching dilaksanakan di
Nursery Bantaran Sungai Krueng Aceh
Nursery di Bantaran Sungai
Krueng Aceh, saat pelaksanaan Launching Pekerjaan Pohon Persahabatan, Bustanussalatin
dan Jalur Jejak Budaya


TRAIL KRUENG ACEH
 Sejak Awal Kerajaan Aceh, Krueng Aceh merupakan Highway Pembentukan Kota Banda Aceh. Disepanjang sungai itulah bangunan - bangunan lama sejak zaman kesultanan berdiri, juga taman-taman seperti Bustanussalatin, Pinto Khop, Gunongan, dan Syah Kuala. Kerajaan Aceh pertama yang didirikan tahun 1205 oleh Sultan Johansyah juga berada di Muara Krueng Aceh, yaitu Gampong Pande. Kawasan sepanjang Krueng Aceh merupakan kawasan Kosmopolitan
Kuta Kaphee - Benteng pertahanan melawan Belanda tahun 1873 (letaknya
berada di dekat muara banjir kanal) Kuta Bak Mee - Benteng pertahanan melawan Belanda tahun 1873 Kuta Bugeh - Benteng pertahanan melawan Belanda tahun 1873 Gampong Pande - Tempat awal mula berdirinya kerajaan Aceh Darussalam Kapal Tsunami Lampulo - Kapal nelayan yang terhempas diatap rumah saat
Tsunami Tugu Belanda Lampulo - Kuburan masal tentara Belanda pada Agresi I Rumah T. Nyak Arif - Rumah Mantan Gubernur dan Ulama Aceh (letaknya berada
dekat Banjir Kanal Krueng Aceh) Pantai Ceureumen - Tempat pendaratan Agresi I pasukan Belanda Tahun 1873
(letaknya bedara di garis pantai Ulee Lhee) Kuta Meugat - Benteng pertahanan melawan Belanda tahun 1873 (letaknya
berada di dekat kawasan Manggrove pantai Ulee Lhee) Mesjid Tengku Di Anjong - Didirikan oleh Ulama Pendatang dari Timur Tengah
Pada Abad XVIII STM - Awalnya rumah sakit yang dibangun oleh Belanda Monumen Belanda Pelanggahan -  tugu sejarah terbunuhnya 10 Perwira Belanda
(6 Januari 1874) Abattoir - Awalnya merupakan tempat peribadatan (kuil) dari kaum Syikh Kuil Hindu - Tempat umat Hindu beribadat sejak dulu Rumah Snouck Hurgronje - Rumah Ahli Sosial Budaya Aceh asal Belanda Peunayong - Kampung pendatang etnis Cina di pinggiran sungai Kreung Aceh Klenteng Cina - Rumah peribadatan kaum pendatang etnis China Bank Indonesia - Termasuk Trail Kota Lama Pulau Gajah - Tempat tinggal 900 ekor Gajah milik Sultan Iskandar Muda Hotel Medan - Fasilitas umum yang selamat dari Tsunami
 T7.gampong pande
menurut arkiologi daerah tersebut di temukan batukuburan islam tertua di indonesia pada abad ke 6 M


8. taman putro phang
tempatnya pemandian istri iskandar muda
..

 


Rabu, 27 April 2011

Peran Ulama Aceh pada Awal Kemerdekaan

Kiprah Ulama Aceh pada Awal Kemerdekaan

Keterlibatan ulama di Aceh dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, setelah diproklamasikannya Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 sangat besar.
Meskipun berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia di Aceh agak terlambat. Para pemimpin di Aceh yang mayoritasnya ulama, memperingatkan rakyat Indonesia bahwa kemungkinan besar Belanda akan menjajah Indonesia kembali. Kecurigaan tokoh-tokoh pimpinan Aceh tersebut, terbukti pada September 1945 yang mulai melakukan agresi militernya dan telah berada di Medan (Anthony Reid, 1979 ; 151-152).
Sehubungan dengan situasi seperti itu, beberapa ulama melakukan pertemuan yang memutuskan untuk memberi dorongan kepada Republik Indonesia terhadap Proklamasi kemerdekaannya. Pertemuan itu, menghasilkan sebuah kesepakatan yang disebut “Deklarasi Seluruh Ulama Aceh” yang ditandatangani oleh empat ulama terkenal, yaitu : Tgk. M. Daud Beureueh, Tgk. Ahmad Hasballah Indrapuri, Tgk. Ja’far Siddiq dan Tgk. Hasan Krueng Kalee (Hasbi Amiruddin, 2004 ; 55).
Pernyataan politik tersebut berisi tentang perang jihad fisabilillah bagi seluruh ummat Islam untuk mempertahankan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan kalau gugur mendapatkan pahala syahid (Ali Hasjmy, 1997 ; 115). Deklarasi ini telah mendorong rakyat untuk bersatu mendukung “Pemimpin Besar Soekarno” dalam perlawanan terhadap Belanda yang ingin kembali ke Indonesia, karena Belanda diyakini akan menghancurkan kemurnian agama dan juga menindas serta melecehkan kehormatan dan merintangi kemakmuran rakyat Indonesia.
Keberhasilan Belanda dalam menggempur Surabaya (Jawa Timur), 10 November 1945 membuat sejumlah ulama di Aceh membentuk angkatan perang Islam yang dinamakan Lasykar Mujahiddin. Pertemuan pembentukan Lasykar Mujahiddin tersebut berlangsung di Mesjid Raya Baiturrahman pada tanggal 17 November 1945. Lasykar ini dipimpin oleh Tgk. Daud Beureueh, salah seorang ulama yang menandatangani deklarasi ulama.
Organisasi pasukan militer ini dalam waktu yang singkat telah membangun lasykar di beberapa wilayah. Selanjutnya Lasykar Mujahiddin berubah namanya menjadi Divisi Tgk. Chik Di Tiro dan di Aceh Timur diberi nama Divisi Tgk. Chik Paya Bakong. Divisi Tgk. Chik Di Tiro dipimpin oleh Tgk. Daud Beureueh dan Divisi Tgk. Chik Paya Bakong dipimpin oleh Tgk. Amir Husein Al Mujahid (Jarahdam, 1972; 1-8).
Patriotisme perjuangan rakyat Aceh yang dibalut dengan semangat jihad fi sabilillah, membuat Belanda mengurungkan niatnya menyerang Aceh. Kendatipun, Belanda telah mendirikan markas-markasnya di Medan dan Inggris di Sabang. Agresi pertama Belanda pada 21 Juli 1947 gagal masuk ke Aceh.
Pada pertengahan tahun 1948, Presiden Soekarno mengunjungi Aceh dan mengumpulkan para tokoh dan pedagang Aceh untuk membantu perjuangan. Waktu itu semua anggota masyarakat terutama para pedagang mengumpulkan dana dan emas untuk membeli sebuah kapal terbang.
Tokoh Aceh yang menjadi Gubernur Militer pada waktu itu, yakni Tgk. M. Daud Beureueh, meminta kepada Bung Karno untuk mengizinkan diberlakukannya syari’at Islam di daerah Aceh setelah merdeka. Bung Karno yang semula menyatakan setuju, setelah Tgk. M. Daud Beureueh menyodorkan konsep surat untuk ditandatangani, Bung Karno menangis terisak-isak sambil mengatakan : ”Kanda tidak percaya padaku, buat apa aku menjadi Presiden kalau aku tidak dipercaya”. Tgk. M. Daud Beureueh pun mengundurkan niatnya sesudah itu. Hal ini menjadi bukti tentang besarnya peranan seorang ulama dalam masyarakat Aceh.
Untuk menghargai besarnya peranan ulama di Aceh, Pemerintah Pusat menetapkan Tgk. Daud Beureueh menjadi Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Karo. Keputusan tersebut tertulis dalam Keputusan Presiden pada 26 Agustus 1949, No. 4/WKP/U/47 (Nazaruddin Syamsuddin, 1985; 27).
Latar belakang munculnya kesenjangan antara Pemerintah Pusat dengan Aceh, disebabkan sampai bulan Maret 1950 Pemerintah belum menetapkan Aceh sebagai Provinsi. Sebenarnya, Provinsi Aceh dibentuk tanggal 31 Januari 1950 melalui Peraturan Perdana Menteri pengganti Peraturan Pemerintah Nomor : 8/Des/WKPM/1949 yang tidak berlaku lagi.
Ketentuan ini kemudian dipertegas lagi dengan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang Nomor 5 Tahun 1950, tentang pembentukan Provinsi Aceh dan memasukkannya kembali menjadi bagian Provinsi Sumatera Utara. Hal ini sangat ditentang oleh tokoh-tokoh pimpinan Aceh termasuk para ulama, kondisi ini menjadi permasalahan yang menimbulkan ketegangan hubungan Aceh dengan Pemerintah Pusat (Ramadhan dan Hamid Jabar, 1995:316).
Penghapusan provinsi Aceh, menyebabkan pembangunan dan perkembangan Aceh menjadi terhambat. Rasa tidak puas mulai muncul di tengah masyarakat. Sebagai suatu Keresidenan, banyak hal yang berubah. Para pegawai yang berasal dari Aceh, banyak yang dinon-aktifkan. Pelabuhan Ulee Lheue ditutup, semua barang dari Aceh harus melalui Belawan, Medan. Begitu juga halnya dengan penutupan Pelabuhan Lhokseumawe dan Langsa.
Aceh merasa dianaktirikan dan rasa tidak puas itu akhirnya meledak. Bersamaan dengan saat Presiden Soekarno meresmikan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-III di Stadion Teladan-Medan, tanggal 20 September 1953, pemberontakan di Aceh pecah. Mereka menamakan gerakannya Darul Islam (DI) dan Pasukan Tentara Islam Indonesia (TII), dibawah pimpinan Teungku M. Daud Beureueh (Ramadhan dan Hamid Jabar, 1995 : 316-317).
Disebut juga pada pertengahan tahun 1953, seorang intel dari Kejaksaan Agung (bernama Mustafa dengan nama samaran A. Fatah), pergi ke Aceh dan menemui beberapa tokoh Aceh, antara lain Wedana Kutaraja (Banda Aceh), Tgk. Syeikh Marhaban, dan Tgk. A. Wahab Seulimum. Mustafa, menginap tiga bulan di rumah Tgk. M. Daud Beureueh untuk mencari hubungan antara pergerakan yang dipimpin Tgk. Daud Beureueh dengan DI/TII pimpinan Sekarmaji di Jawa Tengah.
Setelah kepulangan Mustafa ke Jakarta dan rumahnya diperiksa oleh pihak Kejaksaan Agung, yang kemudian didapatilah surat kuasa yang ditandatangani oleh Tgk. M. Daud Beureueh, Jaksa Sunaryo dari Kejaksaan Agung berkali-kali mengunjungi Aceh dan memberikan keterangan pers bahwa tiga ratus pemimpin Aceh akan ditangkap. Setelah beberapa kali Sunaryo datang ke Aceh, tokoh-tokoh Aceh menjadi gelisah, karena beberapa orang diantaranya dipindahkan keluar Aceh. Maka timbullah pemberontakan yang diberinama DI/TII di Aceh .
Untuk menyelesaikan masalah ini, diselenggarakan Musyawarah Aceh di Medan yang dihadiri oleh seluruh organisasi masyarakat Aceh di luar Aceh dan wakil-wakil dari kabupaten diseluruh Aceh. Disamping itu para petinggi militer dari Pusat mengadakan pendekatan dengan tokoh-tokoh DI/TII, termasuk Jenderal Abdul Haris Nasution yang bertemu dengan Hasan Saleh Panglima Perang DI/TII yang kemudian membentuk Dewan Revolusi, mengambil alih kekuasaan dari tangan Tgk. M. Daud Beureueh. Wakil Presiden Mohammad Hatta juga mengirimkan utusan ke pedalaman Aceh menemui Perdana Menteri DI/TII, Tgk. Hasan Ali.
Akhirnya datang ke Aceh suatu missi resmi dari Pemerintah Pusat dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Republik Indonesia, Mr. Hardi. Missi ini kemudian terkenal dengan nama Missi Hardi. Setelah beberapa hari berunding dengan tokoh-tokoh Aceh, termasuk Gubernur Aceh, Ali Hasymy, dan tokoh-tokoh DI/TII disimpulkan bahwa kepada daerah Aceh diberikan keistimewaan dalam tiga bidang, yaitu : (1) bidang Agama; (2) bidang Adat; dan (3) bidang Pendidikan. Pemberian keistimewaan itu dituangkan dalam Keputusan Peradana Menteri No. 1/Missi/1959, dan sejak waktu itu Propinsi Aceh dinamakan Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Akan tetapi, Keputusan Wakil Perdana Menteri ini tidak punya efek apa-apa terhadap daerah Aceh. Setelah Keputusan Wakil Perdana Menteri ini, pada tahun 1962 dilanjutkan dengan Keputusan Panglima Komando Daerah Militer I/ Iskandar Muda, Kolonel M. Jasin dengan menetapkan berlakunya syari’at Islam di Aceh. Keputusan ini merupakan Keputusan Penguasa Perang Daerah (Peperda). Tetapi pada waktu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang ini, ternyata ditolak oleh Menteri Dalam Negeri. Sedangkan peraturan pelaksanaan terhadap Keputusan Wakil Perdana Menteri Hardi, tidak pernah muncul di tingkat pusat.
Masyarakat Aceh secara keseluruhan telah menjadi penganut agama Islam, dalam kehidupannya sehari-hari sejauh mungkin dicoba untuk diselaraskan dengan tuntunan ajaran Islam. Karenanya sistem budaya etnis yang dimilikinya yaitu adat telah disesuaikan dengan berbagai segi ajaran Islam, sehingga antara keduanya sudah sukar untuk dipisahkan, seperti telah diutarakan dalam ungkapan tersebut di atas.[]

http://abangdetak.wordpress.com/2010/05/10/kiprah-ulama-aceh-pada-awal-kemerdekaan/

JANGAN LUPA